Kaya dari forex? mengapa tidak..

Seorang OB harus memiliki ilmu tentang bagaimana meracik minuman kopi dan teh yang enak. Dia juga belajar dari kebiasaan (perilaku) karyawan. Ketika yang minta dibuatkan kopi karyawan A, dia akan langsung tahu kopi seperti apa yang harus di buat.

Si office boy ini juga punya sistem kerja. Sebelum karyawan lain datang dia sudah berada di kantor, bersih-bersih ruangan, menyiapkan segala keperluan buat karyawan dan kantornya.

Di trading forex-pun kita harus memiliki sistem kerja. Sebelum jam trading dimulai, persiapan apa saja yang harus kita lakukan. Misalnya, kita update berita ekonomi terkini, kita buat prediksi trend pergerakan hari ini, dll.

Ketika trading sedang berlangsung, kita bisa menerapkan ilmu perilaku. Bahwa pergerakan harga hari ini memang tidak akan sama dengan pergerakan harga kemarin, tetapi perilakunya ketika akan terjadi trend atau ketika trend akan berakhir itu sama dari waktu ke waktu.

Perilaku inilah yang harus Anda pahami dan pelajari. Ini semua bisa didapatkan hanya melalui proses belajar trading. Dalam proses belajar dan berlatih ini, Anda bangun sedikit demi sedikit skill trading Anda.

Kalau begitu perlu waktu lama dong buat sukses?

Ya.. memang lama kalau Anda belajar secara mandiri, tetapi relative lebih cepat kalau Anda belajar dari trader lain. Ilmu dan pengalaman trader tersebut bisa Anda serap dan dapatkan dengan lebih cepat. Tentunya jauh lebih cepat daripada ketika Anda harus mencarinya sendiri dengan belajar mandiri.

Inilah pentingnya forex mentoring program.

Dengan ikut mentoring forex, proses belajar Anda menjadi lebih mudah dan lebih terarah. Anda juga punya tempat untuk bertanya jika mengalami kesulitan.

Perlu ekstra biaya dong?

Memang betul Anda perlu mengeluarkan ekstra biaya untuk mendapatkan mentoring ini. Namun uang yang Anda keluarkan nilainya jauh lebih kecil dari ilmu yang nantinya Anda dapatkan. Anda juga bisa menghemat waktu, dari yang tadinya mungkin butuh 3 tahun, karena ada pembimbing Anda cukup membutuhkan kurang dari 1 tahun sudah bisa memiliki skill trading yang mumpuni.

Saya berikan contoh, ketika Anda ingin bisa menyetir mobil, Anda bisa belajar secara mandiri (otodidak). Dengan belajar secara serius, suatu saat Anda pasti bisa menyetir mobil. Tapi tentunya membutuhkan waktu dan belum lagi resikonya.

Bandingkan jika Anda membayar orang yang sudah mahir menyetir untuk mengajari Anda, atau setidaknya Anda ikut kursus setir mobil. Dengan ada pembimbing/ pemandu Anda akan lebih mudah ketika belajar menyetir dan pastinya akan lebih cepat bisa. Anda tidak perlu repot-repot mencari tahu mana gas mana rem, mana tombol untuk menyalakan lampu, bagaimana caranya memindahkan gigi persneling, dll.

Selain itu, pengalaman menyetir bertahun-tahun dari pembimbing bisa Anda transfer dan Anda dapatkan lebih cepat tanpa harus mengalami hal buruk terlebih dahulu. Misalnya, bagaimana caranya menyalip mobil yang aman, bagaimana cara berbelok yang aman. Anda tidak perlu punya pengalaman bemper belakang ditabrak orang dulu, kemudian baru tahu caranya berbelok yang aman.

Kesimpulan

Untuk sukses di forex trading Anda membutuhkan sistem kerja yang menyeluruh. Sistem ini menjadi penunjuk arah Anda bagaimana caranya mencapai kesuksesan di forex trading.

Bahwa sukses di forex trading bisa di dapat oleh siapa saja. Siapa saja yang mau belajar dan berlatih dengan tekun. Jika Anda memiliki kamauan yang kuat, di tambah lagi Anda mendapatkan bimbingan mentor yang tepat, kesuksesan yang Anda harapkan akan datang jauh lebih cepat.

Kaya dari forex? mengapa tidak..

Mau gabung segera klik disini

Read More

Sukses Forex dengan Trading Skill

Trading forex bisa diibaratkan seperti Anda bermain games strategi. Untuk memenangkan games ini, Anda harus memiliki strategi bermain (sistem trading), Anda juga harus mempersiapkan pertahanan yang kuat dan kokoh (risk management).

Ketika Anda menyerang (open transaksi) dan berhasil mengalahkan lawan, Anda akan mendapatkan harta rampasan perang (profit). Sebaliknya ketika serangan gagal dan Anda diserang balik, karena sudah punya pertahanan yang kokoh, aset-aset yang Anda miliki akan tetap aman.

Trading forex tanpa menggunakan risk management, sama persis ketika bermain games ini Anda tidak menyiapkan pertahanan. Sekali di serang langsung habis.. Game Over..

Yang membedakan kedua “Games” ini hanyalah tentang psikologi. Bermain games just for fun, sedangkan bermain forex untuk menghasilkan uang. Beban psikologisnya akan berbeda.

Seorang gamer bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain game. Dengan seringnya bermain secara tidak langsung akan melatih skill mereka. Bermain menghadapi lawan yang berbeda dan dengan karakter berbeda juga, skill gamer akan semakin terasah dan teruji.

Trading forex jika menjadi kesenangan juga akan membuat Anda betah berlama-lama di depan chart. Manfaatkan momen ini untuk melatih trading skill Anda.

Melatih Trading Skill

Trading skill mencakup kemampuan menguasai 3 komponen sukses forex.

Di beberapa artikel maupun video yang pernah saya buat, seringkali saya mengutarakan tiga komponen penting sukses forex. Pertama, sistem trading yang profitable. Kedua, penggunaan risk management yang tepat dan yang ketiga, kontrol psikologi trading.

Trading skill harus mencakup ketiga aspek ini.

Aspek pertama bisa dibilang cukup mudah, Anda bisa menggunakan sistem trading milik orang lain yang sudah terbukti profitable. Aspek kedua juga cukup mudah, Anda hanya trading dengan risk yang sudah Anda tetapkan sendiri.

Aspek yang ketiga ini yang memang sangat-sangat sulit. Butuh waktu cukup lama untuk bisa mengontrol psikologi trading.

Jika Anda sudah punya sistem dan aturan risk management, langkah selanjutnya adalah melatih psikologi trading. Harus banyak-banyak berlatih dengan real account.

Mengapa harus real account?

Menurut saya, demo account hanya efektif untuk melatih Anda tentang sistem trading dan penerapan risk management yang benar. Sedangkan melatih psikologi trading hanya efektif jika Anda trading dengan uang sungguhan, bukan virtual money seperti di demo account.

Banyak trader yang bisa profitable di demo account, namun jeblok begitu trading dengan real account. Ini menandakan bahwa efek psikologi sangat berpengaruh pada kesuksesan trading.

Tidak perlu uang banyak-banyak untuk berlatih di real account. Anda bisa memanfaatkan Cent Account untuk berlatih psikologi trading. Minimal 2 bulan berturut-turut Anda bisa profit konsisten di account ini, silahkan Anda buka real account dengan uang yang lebih besar.

Tahapan yang biasa saya berikan adalah, 1 bulan profit kontinyu di demo account, dilanjutkan 2 bulan profit kontinyu di real account latihan. Jadi total ada 3 bulan latihan Anda bisa profit terus-menerus. Jika 2 tahapan ini terlewati dengan baik, baru di bulan ke-4 silahkan trading dengan uang yang lebih besar.

Bagaimana jika salah satu tahapan ini gagal?

Anda ulangi lagi dari awal dimana tahapan itu gagal. Itulah gunanya evaluasi di akhir jam trading maupun di akhir minggu, tentunya untuk memantau bagaimana progres trading selama sehari/seminggu.

Seandainya trading hasilnya tidak sesuai harapan, Anda punya point-point yang harus diperbaiki agar trading berikutnya menjadi lebih baik lagi.

Read More

Analisa trader dengan pivot point trading scalper in action

Sebelum OP. liat dulu grafik H1 jika menunjukkan sinyal menurun, diutamakan untuk sell tetapi jika sinyal menunjukkan naik , diutamakan untuk buy

Pivot Poin adalah perhitungan aritmatika yang dipergunakan oleh trader untuk mengantisipasi pergerakan harga.

Pivot Poin paling sering digunakan oleh FOREX Trader untuk menetukan level Support dan Resistance yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan.

Sebagai alat Teknical Analysis, Pivot Poin lebih efektif di Currency trading dibanding dengan pasar equity. Hal ini dikarenakan oleh volume yang sangat besar dalam perdagangan yang mencapai TRILIUNAN dolar setiap hari sehingga tidak dapat dimanipulasi oleh suatu institusi atau aksi dari institusi investor.

Analisa Pivot Point

Trading dengan menggunakan Pivot Poin didasarkan pada dua tendensi.

1. Bila suatu hari harga dibuka diatas Pivot Point, maka ia akan selalu berada diatas poin tersebut sampai ia menyentuh titik Resistance.

2.Sebaliknya bila pada suatu hari harga dibuka di bawah Pivot Poin maka ia akan selalu berada di bawah poin tersebut sampai ia menyentuh titik Support. Ketika ia tidak mampu menembus R1 maka ia cenderung akan berbalik ke S1. Sebaliknya pula ketika ia tidak mampu menembus titik S1 maka ia cenderung akan berbalik ke R1

Resistance adalah titik diatas pivot dimana harga akan cenderung berbalik ketika menyentuh atau mendekati titik tersebut. Suport adalah titik dibawah pivot dimana harga akan cenderung berbalik ketika menyentuh atau mendekati titik tersebut.

Sederhananya, trading dengan Pivot Poin adalah berdasarkan dua tendensi tersebut dan biasa diistilahkan dengan "trading between the lines". Formula populer dan sukses adalah trading berdasarkan revelsals. Ketika harga berada di atas Pivot dan trader menunggu ia mendekati titik resistance dan berbalik, maka dia mengambil posisi sell.
Sebaliknya ketika harga berada dibawah Pivot, trader yang sabar akan menunggu harga
mendekati support, saat berbalik ia akan ambil posisi buy.

Jika pasar dibuka pada titik ekstrim R2 atau S2, harga akan menunjukkan kecendrungan kembali ke pivot point. Karena itu, trader tidak akan membuka posisi buy pada level R2 atau membuka posisi Sell pada level S2.

Pivot Point (PP) digunakan untuk membantu trader menentukan level Support dan Resistance yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan.

Pivot memiliki beberapa buah garis, yaitu Pivot Point,
Rl, R2, R3, SI, S2, dan S3. R mengacu pada Resistance, dan S mengacu pada Support. 

Berikut ini adalah cara menggunakan Pivot Point untuk trading:

1. Bila harga dibuka di atas Pivot Point, maka harga cenderung selalu berada di atas Pivot Point sampai ia menyentuh level resistance. Sebaliknya bila harga dibuka di bawah Pivot Point maka harga selalu cenderung berada di bawah Pivot Point sampai ia menyentuh level support.

2. Bila harga tidak mampu menembus Rl maka harga cenderung akan berbalik ke S1. Sebaliknya bila harga tidak mampu menembus SI maka ia cenderung akan berbalik

3. Dengan kecenderungan ini, kita dapat melakukan trading diantara garis tersebut (trading between the lines). Jika harga berada di atas Pivot Point, Anda dapat menunggu sampai ia menyentuh level resistance dan berbalik, kemudian ambil posisi sell.

Sebaliknya ketika harga berada di bawah Pivot Point, Anda dapat menunggu harga mendekati level support, saat berbalik Anda ambil posisi buy.

4. Jika harga dibuka pada titik ekstrim R2 atau S2, kadang dalam bentuk gap up atau gap down, harga akan menunjukkan kecenderungan kembali ke Pivot Point. Karena itu, disarankan untuk tidak membuka posisi beli pada level R2 atau posisi jual pada level S2. Hal ini juga berlaku untuk level R3 atau S3.

5. Jika semula harga berada di bawah Pivot Point, kemudian menembus ke atas Pivot Point, maka Anda sebaiknya menutup posisi sell, karena pasar menjadi bullish. Hal sebaliknya juga berlaku bila harga semula berada di atas Pivot Point kemudian menembus ke bawah Pivot Point, menjadi bearish.

6. Jika harga bolak balik berada di sekitar Pivot Point, pasar bersifat sideways. Disarankan
untuk tidak mengambil posisi bila terjadi hal demikian.

Read More